Gunung dalam Al-quran disebutkan berfungsi
untuk mencegah goncangan pada bumi. Seperti yang di sebutkan pada ayat berikut
ini :
“Dan telah
Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31)
Di ayat
lain disebutkan :
“Bukankah
Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?”
(Al Qur’an, 78:6-7)
Jika kita ibaratkan bumi sebagai
hamparan kertas, maka gunung sebagai pasak kita ibaratkan paku, dengan kata
lain bumi berfungsi menjadi paku bagi bumi agar tidak mudah terombang-ambing,
agar tidak mudah begejolak, sebagaimana kita tahu bahwa didalam perut bumi
mengandung magma yang sangat panas yang mampu menggoyangkan permukaan bumi.
Dan
ditambah pada keterangan ayat berikut ini semakin menguatkan pengetahun kita
akan fungsi gunung, yang artinya : “Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan
telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk.” (QS Al-Anbiya’ : 31)
Berbicara
mengenai gunung tidak akan bisa dibahas dalam satu postingan singkat semacam
ini, baik dari sisi agama maupun ilmu geologi tentunya akan sulit dijelaskan
secara singkat. Pada postingan kali ini saya hanya ingin berbagi informasi
mengenai salah satu gejala alam yang diakibatkan oleh gunung, yaitu letusan
gunung, dan kebetulan saat ini sedang ramai kita dengar adanya letusan gunung,
tidak salahnya jika keingintahuan saya mengenai penyebab letusan gunung saya sharing di
postingan kali ini, selamat mengikuti :
Letusan gunung merupakan
bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”.
Gunung yang dapat meletus hanyalah
gunungan berstatus sebagai gunung api saja, adapun gunung tidak semua berstatus
gunung api. bahkan jumlah gunung biasa lebih banyak dari gunung berapi.
Penyebab
letusan pada gunung berapi
Hampir
semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan
tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material
sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma
yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya
yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma
naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah
kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma
chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan
material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam
kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang
mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran)
pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran
ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di
dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang
yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material
vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan
berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian
puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Setelah
gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya
naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian
mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang
lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang
lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah
permukaan.
No comments:
Post a Comment